Saturday, January 26, 2013

Alien (?)


Alien?..  UFO ?
Diawali keterangan pengusaha Amerika Serikat, Kenneth Arnold yang mengaku melihat sembilan obyek terbang melintasi Gunung Rainier pada 24 Juni 1947.

Disusul insiden di Roswell, New Mexico pada 4 Juli 1947 yang termahsyur. Memicu dugaan militer AS menyimpan serpihan piring terbang dan jasad alien di pangkalan rahasia yang disebut Area 51.
Sejak saat itulah, sejumlah orang mendedikasikan diri untuk meneliti fenomena UFO. Hingga saat ini belum ada yang berhasil membuktikannya secara ilmiah, namun kejadian aneh dilaporkan terjadi pada para "peneliti UFO".
Sejumlah orang yang melakukan penelitian tentang UFO di tahun 1970-an dan 1980-an meninggal secara misterius. Ada kemungkinan mereka dibunuh.

Kesimpulan ini disampaikan astronom amatir sekaligus mantan penasihat dalam pemerintahan AS, Timothy Hood dalam sebuah konferensi internasional
Kesimpulan Hood didasari studi selama 30 tahun mengenai topik ini. Salah satunya adalah astronom tenar asal AS, Morris K. Jessup, yang bukunya tentang mahluk cerdas di luar bumi laris manis dan jadi bestseller. Ia dinyatakan tewas bunuh diri dengan membuka pipa knalpot, mengunci pintu mobilnya, dan menyalakan mesin. Keracunan karbon monoksida.

Juga Profesor James Edward McDonald, yang pernah menjabat sebagai kepala Institute of Atmospheric Physics of the Earth dan gemar mempelajari obyek terbang tak dikenal. Ia diduga bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri.
Dikutip dari Pravda, Edward Ruppelt yang pernah mengepalai proyek studi benda-benda tak dikenal di langit Amerika Serikat meninggal akibat sakit jantung di usia relatif muda, 37 tahun

Ilmuwan juga jadi target

Penulis novel terkenal, Sidney Sheldon yang kala itu sedang menyelesaikan novelnya, "The End of the World", terkesima dengan serangkaian kematian misterius di kalangan ahli Inggris yang terkait pengembangan senjata luar angkasa atau senjata canggih lainnya.

Ia pun menyusun daftar yang disebut "Sheldon list". Masuk dalam daftar kematian misterius adalah Professor Arshad Sharif. Pada Oktober 1986 ia diduga tewas bunuh diri dengan cara mengikatkan tambang ke sebuah pohon, lalu ujung satunya ia lilitkan ke lehernya. Sharif lalu diduga masuk mobil dan tancap gas.

Beberapa hari kemudian, profesor dari London lainnya, Vimal Dazibay, menjatuhkan diri ke Jembatan Bristol. Keduanya bekerja dalam proyek pengembangan senjata elektronik milik pemerintah Inggris, serupa dengan "Star Wars" di AS.
Jumlah kematian misterius memuncak di tahun 1987. Pada Bulan Januari, ilmuwan lain, Avtar Singh-Guide, dilaporkan hilang. Belakangan ia dinyatakan telah meninggal dunia.

Pada Februari 1987, Peter Pippel tertabrak mobilnya di garasi rumahnya sendiri. Bulan Maret di tahun yang sama, David Sands dinyatakan bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya ke sebuah bangunan.

Masih di tahun 1987, di bulan April, empat developer program luar angkasa meninggal: Mark Wiesner gantung diri, Stuart Gooding jadi korban pembunuhan, David Greenhalgh jatuh dari jembatan, dan Shani Warren karena tenggelam. Di bulan Mei 1987, giliran Michael Baker tewas dalam kecelakaan mobil.

Dalam jangka waktu yang tak seberapa lama 25 orang yang berkaitan dengan program luar angkasa tewas. Sidney Sheldon yang menyusun daftar kematian misterius itu yakin, itu ada hubungannya dengan alien. Atau kemungkinan yang lebih masuk akal, kematian misterius mereka tak ada kaitannya dengan alien, UFO atau apapun dari dunia lain. Melainkan terkait rahasia militer atau fakta yang sengaja dipalsukan oleh penguasa. Siapa yang tau kan?


Sumber :

viva.co.id

Thursday, January 24, 2013

Ketikan Pertama 2013


Ketikan pertama ditahun 2013..
 setelah cukup lama hiatus dari blog, akhirnya nemu kesempatan (lagi) berimajinasi  :).
Artikel kali ini bahas Psikologi anak, penasaran ? scroll nya pelan-pelan yaa…..haha
          Sebelumnya mau tanya nih sama yang berstatus “siswa”. Bosen ga kalo disuruh sekolah ?? jujur aja, pasti banyak yang ngeluh jenuh sama jadwal yang “itu-itu” doang. Sama ko, anak-anak disekolah manapun pasti punya perasaan yang sama. Dan menurut gue itu normal~ spesifikasi teruntuk siswa menengah atas yang notabenenya sudah beranjak remaja dan mulai curi kesempatan untuk berontak. Dalam dunia psikologi yang pernah gue denger, anak-anak yang memberontak selama masih dalam konteks “positif” menandakan keadaan psikis sang anak berkembang normal.
Kenapa bisa gitu? Hal ini dikarnakan pemikiran anak yang merasa sudah sanggup mandiri tetapi bertolak belakang dengan pemikiran orangtua yang berkeyakinan bahwa mereka belum berpengalaman menghadapi dunia luar. Maka dari itu orang tua seringkali cenderung “melarang” anak berinteraksi dengan dunia.
Sedangkan untuk anak yang terlihat “baik baik saja” apakah berarti psikisnya kurang normal? Menurut pendapat gue ini agak susah dideteksi. Bisa jadi anak itu memang berkelakuan baik atau memang keadaan psikisnya sangat tertekan sehingga tidak berani mengeluarkan keinginannya. Seringkali ia akan melakukan sesuatu yang sesuai keinginannya diluar pengawasan orang tua. Dampaknya akan berlipat-lipat apabila sudah tidak terkontrol.
Bagaimana caranya agar dapat dikontrol ? gampang…orang tua cukup memperhatikan dan mencatat pekerjaan mereka selama seminggu. Jika persentase kegiatan anak hanya berkutat pada sesuatu yang kurang bermanfaat,sebaiknya sang anak terus diajak berinteraksi dan buatlah mereka mengemukakan pilihannya sendiri. Jika telah menetapkan pilihan, Sebisa  mungkin jangan ada campur tangan orangtua. Orang tua hanya berperan untuk mengawasi agar tidak keluar jalur.
Artikel ini dibuat bukan untuk menggurui atau mendukung pemberontakan anak. Hanya sekedar untuk membuka mata bahwa tidak sepenuhnya anak-anak yang pemberontak melakukan hal hal negative. Sesuatu yang baru dan belum pernah dikerjakan akan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Semakin bnyak pengalaman, maka akan semakin siap bagi seorang anak untuk bersaing di dunia luar :)
Salam.. penulis :)